Jumat, 07 November 2014

Sekapur Sirih

Assalamu'alaikum....

Dan ketika sebuah janji terikat suci oleh satu kalimat ijab qabul, seketika itu maka keindahan dunia bertambah 10x lipat. Hilang sudah kerisauan, dan mari sambut hari-hari penuh cinta. Itulah pernikahan....

Sobat, siapapun yang pernah menikah pasti pernah merasakan kebahagiaan yang saya gambarkan di paragraf pertama, paling tidak sekali dalam hidupnya. Terkecuali, maaf - pernikahan yang tidak direstui, karena 'kecelakaan', keterpaksaan, dsb. Namun walau begitu, tentu kita tahu kehidupan rumah tangga tak selalu berjalan sesuai harapan. Terutama karena, sebuah pernikahan selalu memperlihatkan sesuatu yang sebelumnya tak terlihat, misal - sifat-sifat pasangan.

Blog ini dibuat bukan untuk menggurui, apalagi mendikte anda (pembaca). Ini hanyalah sebuah sarana untuk sharing pengalaman & pengetahuan yang bermanfaat seputar kehidupan rumah tangga. Saya bukanlah seorang psikolog yang mengerti segalanya tentang prilaku orang lain, bukan juga seorang pakar komunikasi yang punya segudang ilmu dalam urusan rumah tangga, atau bukan juga hakim pengadilan agama, yang bisa memutuskan boleh cerai atau rujuk :D

Bagaimanapun juga, semua orang ingin pernikahannya bahagia. Walaupun kerikil tetap saja harus ada menghiasi perjalanannya meraih itu. Semua itu harus dimulai dari niat, harus berawal dari kesucian hati untuk membangun masa depan dan cinta, bukan berdasar nafsu belaka. Bagi anda yang terlanjur, tenang saja...masalah apapun pasti ada solusi yang jauh lebih baik dari bunuh diri :D jangan pernah mengambil jalan itu, kalau tidak mau menyesal kemudian.

Sebuah niat baik, tidaklah serta merta mendatangkan faedah bilamana niat tersebut tidak tepat dalam cara. Saya pun akan selalu berhati-hati setiap menuliskan sesuatu diblog ini, khawatir nanti justru saya salah menyampaikan dan berimbas negatif pada pembaca. Mudah-mudahan apa yang saya lakukan ini bermanfaat dan menambah motivasi para pembaca, serta meningkatkan angka keharmonisan dalam rumah tangga anda, dan mengurangi angka perceraian. Tapi, semua keputusan tergantung pada anda sendiri.

Wassalam